Bola.com
·19 février 2025
Sartono Anwar Kenang Momen Jadi Asisten Wiel Coerver di SEA Games 1979: Sepak Bola adalah Seni dan Kegembiraan

Bola.com
·19 février 2025
Bola.com, Kediri - Sartono Anwar bangga pernah menjadi asisten pelatih Wiel Coerver di SEA Games Jakarta 1979. Selain ilmu, kenangan paling berkesan bagi dia adalah filosofi Wiel Coerver bahwa sepak bola adalah seni dan kegembiraan.
Selain Toni Paganick dari Rusia di era Orde Lama di bawah Presiden Soekarno, nama Wiel Coerver juga sangat melegenda dalam sejarah sepakbola Indonesia pada masa Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto.
Bagi para pelaku sepak bola Nasional yang pernah bekerja sama dan ditangani langsung Wiel Coerver pasti memuji setinggi langit sosok pelatih asal Belanda itu. Salah satu yang punya kesan khusus dengan Wiel Coerver adalah Sartono Anwar.
Wiel Coerver pertama datang ke Indonesia dalam tur Asia Asia bersama Feyenoord pada tahun 1974. Ketika itu Feyenoord baru saja meraih gelar kampiun Eredivisie Belanda dan juara Piala UEFA.
Tapi siapa sangka, dalam masa kejayaannya Wiel Coerver berhasil dirayu Ketua Umum PSSI saat itu, Bardosono, untuk membesut Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976. Setelah gagal lolos Olimpiade, karena kesehatannya Wiel Coerver pulang ke negaranya.
Namun untuk membayar utang sisa kontrak setahun dengan PSSI, pada tahun 1979 Wiel Coerver kembali lagi ke Indonesia untuk menyiapkan Timnas Indonesia tampil di SEA Games Jakarta 1979.