Stats Perform
·1 Juni 2022
Stats Perform
·1 Juni 2022
Bintang Manchester United, Marcus Rashford, dilaporkan menyimpan dendam terhadap mantan manajer mereka, Ralf Rangnick, setelah dikritik di depan publik.
Penyerang Inggris tersebut adalah salah satu penghuni tetap starting XI Ole Gunnar Solskjaer saat manajer asal Norwegia itu masih duduk di pinggir lapangan Old Trafford. Namun sejak dia dipecat November tahun lalu, menit bermain Rashford menukik tajam.
Selama enam bulan rezim Rangnick, Rashford hanya tampil sebagai starter di Liga Primer Inggris sembilan kali, dan hanya mengemas lima gol di semua kompetisi.
Ketidakpercayaan Rangnick terhadap Rashford kian kentara ketika Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani sama-sama tak bisa tampil di derbi Manchester kontra Man City, tetapi pria yang kini melatih timnas Austria itu memilih untuk memasang Bruno Fernandes sebagai penyerang alih-alih Rashford, dan Man United akhirnya disikat 4-1 di Etihad.
Menurut Manchester Evening News, tak satu pun orang-orang di klub yang menyukai gaya Rangnick mengkritik pemainnya di depan publik. Rashford terutama diklaim dendam kepada pria asal Jerman tersebut.
Terbatasnya menit bermain Rahsford di bawah Rangnick membuatnya tak dipanggil Gareth Southgate masuk skuad Inggris Maret kemarin untuk laga uji coba versus Pantai Gading dan Swiss.
Rangnick mengkritik Rashford di depan umum April kemarin setelah The Red Devils ditahan imbang Leicester City di Liga Inggris. Sebagai catatan, Rashford bahkan masuk dari bangku cadangan saat itu.
Rangnick berkata: "Bukan rahasia bahwa Marcus tidak sedang dalam masa terbaiknya saat ini. Ini terkait ritme dan kepercayaan diri. Tugas kami untuk membantunya merebut kembali rasa percaya diri itu dan itulah mengapa saya memutuskan untuk memasukkannya."
"Tentu saja pada akhirnya dia sendiri yang harus melakukannya, tapi yang bisa kami lakukan adalah berbicara rutin dengannya dan menyampaikan apa yang kami harapkan darinya dan apa yang harus dia lakukan. Sisanya harus dia lakukan sendiri."
Dia menambahkan: "Musim ini, ada beberapa contoh bagaimana pemain -- beberapa masih bersama kami sementara satu atau dua sudah tak di sini -- menunjukkan bahwa mungkin untuk mengembangkan rasa percaya diri dalam jangka beberapa pekan, di mana Anda bisa menjadi pemain yang berbeda lagi."
"Kami semua tahu Marcus bisa bermain lebih baik dari ini, tapi lagi-lagi pada akhirnya dia sendiri yang harus melakukannya."