Bolasport.com
·23 Juni 2023
Bolasport.com
·23 Juni 2023
BOLASPORT.COM - Alasan Manchester United begitu ngebet mendatangkan Mason Mount dari Chelsea lantaran Erik ten Hag sudah mengidamkannya sejak masih melatih Ajax.
Nama gelandang Chelsea, Mason Mount, belakangan telah menjadi bahasan hangat pada bursa transfer musim panas 2023.
Mason Mount dikaitkan erat dengan pintu keluar Chelsea menjelang musim baru 2023-2024.
Artinya Mount bakal berstatus bebas transfer pada musim panas 2024 jika tidak meneken kontrak baru bersama The Blues.
Namun, keputusannya untuk menambah masa bakti di Stamford Bridge disebut-sebut tidak akan terjadi.
Pasalnya, Chelsea begitu agresif dalam membelanjakan pemain anyar dalam dua periode terakhir bursa transfer.
Baca Juga: Daftar Tim yang Lolos ke Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia: 19 Slot Telah Terisi, Tidak Ada Israel!
Jatah bermain reguler pun cenderung urung didapat oleh Mason Mount apalagi nantinya Chelsea bakal diasuh oleh Mauricio Pochettino.
Di samping itu, pemain berusia 24 tahun tersebut juga disebut-sebut menuntut kenaikan upah yang signifikan andaikata bertahan.
Kondisi itu yang membuat pihak Chelsea enggan untuk mendiskusikan kontrak baru lebih jauh.
Walhasil The Blues tidak keberatan untuk melego produk Akademi Cobham tersebut pada bursa transfer musim panas 2023.
Salah satu peminat serius datang di Liga Inggris dengan nama Man United yang muncul sebagai kandidat kuat.
Man United menjadi klub yang terdepan dalam mengamankan tanda tangan Mount.
Dikutip BolaSport.com dari Twitter pribadi Fabrizio Romano, Setan Merah dilaporkan telah melayangkan penawaran ketiga.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia Bentrok dengan Konser Coldplay, Terancam Tak Pakai Stadion GBK?
Kali ini mereka mengajukan tawaran senilai 60 juta pounds (sekitar Rp1,1 triliun).
Rinciannya, 55 juta pounds sebagai mahar transfer dan 5 juta pounds dalam rupa bonus.
Sebelumnya Man United sudah melayangkan proposal untuk Mason Mount sebanyak dua kali.
Pertama, mereka menawarkan proposal sebesar 40 juta pounds (sekitar Rp760 miliar).
Lalu, penawaran kedua diajukan dengan nominal 50 juta pounds (sekitar Rp953 miliar).
Keduanya mendapat penolakan dari Chelsea yang menginginkan mahar setidaknya 75 juta pounds.
Meskipun Man United tidak akan memperpanjang tawaran mereka lebih jauh, jelas bahwa Mount adalah pemain yang ingin ditandatangani oleh Eri ten Hag sampai tahap ini.
Dinukil BolaSport.com dari Metro, tekad Ten Hag untuk mengontrak Mount telah lama dibuat lantaran kualitasnya sudah dilihat sang pelatih sejak masih menukangi Ajax.
Kali pertama pemain kelahiran Portsmouth itu membuat Ten Hag kesengesem ketika selama waktunya bermain untuk Vitesse Arnhem sebagai pemain pinjaman.
Momen tersebut terjadi pada musim 2017-2018.
Ten Hag pertama kali melihat aksi Mount dan jatuh cinta saat Ajax takluk di tangan Vitesse Arnhem 2-3 pada 4 Maret 2018 dalam lanjutan laga Liga Belanda.
Pada waktu itu Mount menjadi otak serangan di balik gol ketiga Vitesse yang diarsiteki Guram Kashia untuk gol Bryan Linssen.
Sejak saat itu, Ten Hag memantau selalu perkembangan dari Mount.
Pelatih asal Belanda tersebut terkesan dengan kreativitas dan kecerdasan dari Mount sebagai seorang gelandang tengah.
Meski hanya satu musim bermain untuk Vitesse, Mount tampil apik denagn berhasil mendulang 14 gol dan 10 assist.
Setelah mengakhiri kontrak pinjaman selama satu musim dengan Vitesse, Mount bergabung dengan Derby County asuhan Frank Lampard di Divisi Championship.
Erik ten Hag sebelumnya sempat mengontrak Mount guna didatangkan ke Ajax musim pada panas 2018.
Pengaruh besar Frank Lampard membuat Chelsea mengirim Mount ke Derby County sebagai pemain pinjaman.
Bersama Derby, pemain yang lekat dengan nomor 19 tersebut mampu mengukir 11 gol dan membukukan 6 assist dari 44 pertandingan.
Mount berkembang pesat di Pride Park dan penampilannya di bawah Frank Lampard membantu mendorongnya ke tim utama Chelsea.
Ketika Lampard mengambil alih sebagai pelatih utama di Stamford Bridge pada musim panas 2019, dirinya membangun tim dari lulusan akademi di tengah embargo transfer yang menimpa Chelsea.
Mount menjadi anak emas Lampard dan mampu memenangkan hati para pendukung Chelsea.
Dirinya begitu fleksibel dalam taktis, mampu memahami rencana permainan tim, dan atribut pressing yang brilian membuatnya disukai pelatih yang pernah bekerja sama dengannya.
Kemampuan tadi itu merupakan yang diinginkan oleh Erik ten Hag di dalam timnya untuk seorang gelandang.
Ten Hag pasti tahu apa yang dia dapatkan dengan Mount.
Setelah pertemuan pertama lima tahun lalu itu, ia selalu mengawasi perkembangannya dan kini mendapatkan peluang untuk merekrut pemain yang dia lewatkan pada musim panas 2018.