Stats Perform
·18 Maret 2022
Stats Perform
·18 Maret 2022
Federico Valverde menyebutkan bahwa dirinya tidak akan pernah bergabung dengan Barcelona karena ia menghormati timnya saat ini Real Madrid.
Pemain berusia 23 tahun tersebut direkrut oleh Madrid dari Penarol pada 2016, dan mengawalinya bersama Real Madrid Castilla sebelum dipinjamkan ke Deportivo La Coruna.
Setelah itu, bahkan hingga sekarang, Valverde telah memantapkan namanya sebagai salah satu gelandang terbaik yang dimiliki Madrid.
"Real Madrid spesial, tim ini mengubah hidup saya," kata Valverde kepada El Larguero.
"Saya datang dari penarol, tetapi sejak saya tiba di sini, saya tahu bahwa saya mengenakan seragam tim terbaik di dunia. Ini adalah tekanan sekaligus tanggung jawab yang sangat besar, tetapi saya menikmatinya."
"Untuk menghormati Real Madrid, dan untuk nilai-nilai yang mereka berikan kepada saya di sini, saya tidak akan pernah bermain untuk Barcelona."
"Untuk menghormati lencana yang memberi saya hidup dan cinta yang diberikannya kepada saya serta nilai-nilainya, mereka memberi saya apa itu yang disebut sebagai rumah."
Valverde juga memberikan tanggapannya mengenai trio gelandang Los Blancos Toni Kroos, Luka Modric dan Casemiro.
Ia menyebutkan bahwa ketiganya masih layak untuk menjadi pilihan utama di bawah asuhan Carlo Ancelotti, dan pemain internasional Uruguay itu mengaku bahwa dirinya masih harus meningkat untuk bisa menyamai kualitas ketiganya.
"Saya menikmati Modric dan Kroos," tambahnya. "Saya ingin bermain lebih banyak lagi, hanya saja mereka bermain lebih baik, dan lebih baik lagi setiap saat."
"Dari Modric apa yang paling saya pelajari adalah keinginan untuk menang. Keinginan bahwa setiap pertandingan, baik itu Liga Champions, LaLiga atau Copa del Rey, ia ingin bermain dan selalu ingin menang. Dirinya tak jauh dari kata ambisi."
"Dari Kroos saya akan mengambil bagaimana ketenangan yang ia miliki di setiap pertandingan."
"Juga, agresivitas Casemiro. Itu membuat saya dapat memahami, bahwa bagi kami yang berasal dari Amerika Selatan, kami terus berjuang seolah-olah itu adalah pertandingan terakhir kami."