Stats Perform
·24 Maret 2022
Stats Perform
·24 Maret 2022
Keberhasilan Jepang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar dengan mengalahkan Australia 2-0 di Sydney, Kamis (24/3), membuat pelatih Hajime Moriyasu mengubur kenangan buruknya tentang 'Tragedi Doha' hampir 29 tahun lalu.
Moriyasu merupakan bagian dari skuad Jepang di Tragedi Doha pada Oktober 1993. Kala itu, Jepang mempunyai peluang besar untuk tampil pertama kali di Piala Dunia. Mereka bersaing dengan Korea Selatan dan Arab Saudi dalam memburu tiket di pertandingan terakhir.
Jepang sudah memimpin 2-1 atas Irak menjelang pertandingan yang berlangsung di Stadion Al Ahly, Doha, Qatar, berakhir. Namun gol Jaffar Omran Salman di injury time mengubur harapan Jepang untuk tampil di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, karena mereka bermain imbang 2-2. Di lain sisi, Korsel dan Arab Saudi mencatat kemenangan.
Moriyasu mengaku sempat dihantui bayang-bayang kegagalan 29 tahun silam. Bahkan perasaan itu sempat muncul ketika Jepang masih bermain imbang tanpa gol menjelang laga berakhir. Namun Kaoru Mitoma menjadi bintang setelah mencetak dua gol kemenangan di menit ke-89, dan injury time.
“Saya mengingat ketika saya gagal di kualifikasi Asia sebagai peain. Saat itu saya merasa sudah melakukan persiapan yang baik, tapi akhirnya itu hanya sekadar mimpi,” ungkap Moriyasu dikutip laman Daily.
“Kenangan itu muncul lagi menjelang pertandingan melawan Australia. Saya tidak pernah membicarakan tentang hal itu kepada pemain. Tapi saya pikir sekarang saatnya untuk berpartisipasi di Piala Dunia.”
“Saya hanya mengatakan, bertanding untuk menang, meraih tiket, dan Anda harus membuat keputusan sulit di laga ini. Tapi jika Anda mempunyai keputusan antara negatif dan positif, saya hanya ingin Anda membuat keputusan positif.”
Keberhasilan Jepang mengalahkan Australia memberi keuntungan tersendiri bagi Arab Saudi. Mereka ikut lolos ke Piala Dunia 2022, karena koleksi poin 19 The Green Falcons sudah tidak terkejar lagi oleh Australia yang hanya mendulang 15 poin. Arab Saudi memiliki satu pertandingan sisa lebih banyak dibandingkan Australia.
Sedangkan bagi Australia, kekalahan dari Jepang membuat mereka harus menjalani pertandingan play-off melawan peringkat ketiga Grup A pada Juni mendatang. Bila mampu melewati adangan tersebut, Australia selanjutnya akan menghadapi peringkat kelima Amerika Latin.