Kisah Perjalanan Dejan Antonic: Bagian dari Generasi Emas Yugoslavia yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Indonesia | OneFootball

Kisah Perjalanan Dejan Antonic: Bagian dari Generasi Emas Yugoslavia yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Indonesia | OneFootball

Icon: Bola.com

Bola.com

·5 Februari 2025

Kisah Perjalanan Dejan Antonic: Bagian dari Generasi Emas Yugoslavia yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Indonesia

Gambar artikel:Kisah Perjalanan Dejan Antonic: Bagian dari Generasi Emas Yugoslavia yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Indonesia

Bola.com, Jakarta - Bagi penggemar Liga Indonesia era tahun 1995 hingga memasuki awal milenium baru, tentunya tidak asing dengan nama Dejan Antonic. Pria berdarah Yugoslavia yang kemudian menjadi Serbia, pernah meniti karier di Ligina.

Dejan Antonic bukan nama baru di kancah sepak bola tanah air. Semasa masih aktif menjadi pemain, dirinya pernah singgah di beberapa klub di Indonesia.


Video OneFootball


Lahir di Belgrade pada 22 Januari 1969, Antonic memulai karier sepak bola di klub lokal terbesar di Serbia, Red Star Belgrade. Pada 1987, Antonic dipanggil untuk bergabung di skuat Timnas Yugoslavia.

Dalam perjalanan kariernya, Antonic lalu pergi ke Indonesia pada 1996 dengan bergabung ke Persebaya Surabaya. Selain Persebaya, Antonic juga sempat bermain untuk Persema Malang, Persita Tangerang, hingga Deltras Sidoarjo.

Setelah pensiun dari sepak bola. Antonic melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Mula-mula, ia membesut Kitchee yang bermain di Liga Hongkong pada 2005-2007.

Setelah malang melintang di luar negeri, Antonic akhirnya kembali ke Indonesia. Dari daftar kepelatihan dia pernah menangani Arema Indonesia selama 6 bulan pada 2012.

Setelah Singo Edan, Antonic berganti-ganti klub mulai dari melatih Pro Duta, Pelita Bandung Raya, Persib Bandung, Borneo FC, Madura United, PSS Sleman, hingga Barito Putera.

Tak banyak yang tahu tentang kisah perjalanan kariernya di sepak bola, termasuk cerita mengenai keputusannya mau bermain di Indonesia dan akhirnya menjadi seperti rumah sendiri bagi Dejan Antonic.

Lihat jejak penerbit