Stats Perform
·20 Juli 2020
Stats Perform
·20 Juli 2020
Deportivo La Coruna akan bermain di Divsi Segunda B, kasta ketiga Spanyol, pada musim depan dan hal terburuknya adalah mereka telah menerima kepastian itu sekalipun tidak merampungkan pekan ke-42 melawan Fuenlabrada.
Penangguhan duel itu terjadi setelah ada enam kasus positif Covid-19 di tim asal Madrid tersebut, yang membuat nasib keduanya bergantung pada hasil tim lain. Adapun kemenangan Lugo atas Mirandes dan Albacete yang mengalahkan Cadiz membuat Deportivo tidak lagi terhindar dari degradasi. Mereka menemani Racing, Extremadura dan Numancia yang harus turun kasta.
Sementara itu, Fuenlabrada wajib merampungkan duelnya melawan Deportivo jika ingin meraih tiket promosi ke LaLiga lewat jalur play-off. Mereka untuk saat ini menempati urutan kedelapan dengan raihan 60 poin, terpaut satu angka dari tim peringkat enam Elche yang finis di angka 61.
Jika Fuenlabrada nantinya sanggup memenangkan duelnya melawan Deportivo, mereka sudah ditunggu oleh Real Zaragoza di semi-final partai play-off. Zaragoza sendiri mengakhiri kompetisi kali ini di posisi tiga.
Kondisi ini terasa menguntungkan untuk Fuenlabrada, yang sekarang bakal menghadapi penjadwalan ulang melawan Deportivo dengan mengetahui lawannya tersebut sudah tidak lagi punya motivasi setelah dipastikan turun ke Divisi Segunda B.
Seperti diketahui, Deportivo sejatinya merupakan klub legendaris di Spanyol mengingat mereka pernah menjuarai kompetisi kasta tertinggi pada 2000, dengan bermaterikan pemain-pemain ternama sebut saja Roy Makaay, Pauleta, Flavio Conceicao hingga Djalminha.
Tim yang waktu itu dilatih oleh Javier Irureta tersebut finis di urutan pertama LaLiga dengan koleksi 69 poin, dan pada prosesnya mengungguli Barcelona yang finis kedua, Valencia, serta Zaragoza sebagaimana mereka terbantu ketajaman Makaay yang mencetak 22 gol di liga.
Deportivo juga pernah menembus semi-final Liga Champions pada 2004, juga bersama Irureta, dengan yang paling mencengangkan adalah sewaktu mengukir comeback untuk menang 4-0 melawan AC Milan di leg kedua babak perempat-final, padahal sebelum itu mereka kalah telak 4-1 di San Siro.
Di musim tersebut, Deportivo mengakhiri kompetisi Liga Champions setelah ditumbangkan FC Porto yang akhirnya keluar sebagai juara, dan klub yang bermarkas di Estadio Riazor itu finis di urutan ketiga LaLiga.
Sekarang, nama besar Deportivo sepertinya tinggal kenangan seiring mereka yang akan bermain di divisi tiga Spanyol musim depan.