Stats Perform
·6 Juni 2018
Stats Perform
·6 Juni 2018
Tidak seperti rival sekotanya, Tokyo Verdy, yang legendaris dengan koleksi gelarnya, FC Tokyo lebih dikenal sebagai tim medioker alias penggembira ketika berkompetisi di J League Jepang.
Prestasi terbaik FC Tokyo adalah finis di peringkat lima klasemen akhir, yang terjadi nyaris sedekade silam. Karenanya semua khalayak sepakbola Jepang dibuat terkejut saat melihat klasemen sementara J League 2018, di mana The Gas Man duduk di posisi runner-up.
Tokyo konsisten menempati posisi tersebut dengan menggapainya sebanyak delapan kali dari 14 pekan yang sudah dihelat J League. Ketika ditelisik lebih dalam, pertahanan jadi kunci utama mereka.
FC Tokyo merupakan pemilik pertahanan ketiga terbaik di J League musim ini, dengan baru kebobolan 13 gol. Statistik itu lahir sebagaimana mereka sukses mencatatkan enam clean sheet.
Hebatnya empat dari enam clean sheet tersebut terjadi dalam empat pekan terakhir J League. Itu jadi rekor clean sheet terpanjang di kompetisi musim ini. Penggawa pengawal pertahanan jadi bintangnya dan semua itu terjadi karena kepemimpinan elegan sang bek senior, Masato Morishege.
Patut diketahui, Morishege merupakan legenda hidup sekaligus ikon FC Tokyo. Momen paling bersejarahnya hadir ketika tetap loyal, kendati ada di puncak karier namun tetap bertahan kala Tim Ibu Kota terdegradasi ke J2 Legue pada 2011 silam.
Tujuh tahun lebih mengabdi, Morishege konsisten jadi elemen paling krusial FC Tokyo tak terkecuali musim ini. Orgasme performanya hadir pekan lalu tatkala menahan gempuran dahsyat Sagan Tosu, untuk membuat duel berakhir imbang kacamata.
Morishege melepaskan delapan intersep, empat sapuan bola, sembilan tekel sukses, dan empat kali unggul dalam duel udara. Dia secara brilian membuat bomber flamboyan, Victor Ibarbo, tak berdaya.
Tidak heran bila kemudian Morishege layak mendapat predikat pemain terbaik Asia pekan ini, sekalipun nyaris bebarengan dengan fakta pencoretan dirinya dari skuat final timnas Jepang ke Piala Dunia 2018.