Stats Perform
·12 Oktober 2021
Stats Perform
·12 Oktober 2021
Nama Bradley Banda jadi dikenal dunia setelah dirinya mengisi daftar susunan pemain timnas Gibraltar kontra Belanda, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G, di De Kuip, Selasa (12/10) dini hari WIB.
Mengisi posisi penjaga gawang utama timnas Gibraltar, Banda tetap mendapat apresiasi meski gawang timnya dibredel enam gol oleh Belanda. Lantaran, Banda sempat menepis tendangan penalti dari Memphis Depay.
Ia harus izin dari pekerjaannya karena partai internasional dimainkan pada Senin malam waktu setempat, hal yang tak biasa dilakukannya. Banda berprofesi utama sebagai seorang guru, dan masih berusia 23 tahun.
Menjadi pesepakbola adalah pekerjaan sampingan dari Banda, yang turut membela klub Europa FC, tim juara di kompetisi Gibraltar. Dari Senin sampai Jumat, Banda menyerahkan waktunya untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.
Banda mengaku bangga bisa menjadi seorang guru di New St Martin's School, sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Profilnya pernah diangkat stasiun televisi nasional di Gibraltar, dan Banda dengan bangga menyebut dirinya juga pesepakbola.
Dia pindah dari Lynx pada bulan Juli, dan sejak musim lalu mendapat panggilan dari Julio Cesar Ribas, pelatih Uruguay yang memimpin tim nasional Gibraltar. Partai kontra Belanda adalah debut untuk Banda.
"Apa yang siap saya berikan untuk tim nasional? Yang terbaik, mendukung anak-anak dari bangku cadangan dan ketika saya mendapat kesempatan, saya akan memberikan segalanya," ungkap Banda.
Debut tak mudah untuk Banda karena yang dihadapi adalah tim kelas dunia macam Belanda. Bahkan Gibraltar pun sudah tertinggal sejak menit sembilan, karena gol dari stoper Liverpool, Virgil van Dijk.
Sepuluh menit berselang, kehidupan Banda sebagai seorang guru berubah. Tendangan penalti yang dieksekusi oleh Memphis Depay mampu ia tepis dengan heroik. Banda, seorang guru, mampu menepis tendangan pemain Barcelona yang upahnya mungkin bisa membiayai anak-anak di sekolah Banda mengajar.
Malam bersejarah untuk seorang Bradley Banda, pemuda 23 tahun yang selalu bangga menyebut dirinya sebagai guru dan pesepakbola. Depay pun tak lupa menghampiri Banda, ketika peluit akhir laga ini dibunyikan, memberikan apresiasi terhadap perjuangan Banda.