Stats Perform
·14 Maret 2022
Stats Perform
·14 Maret 2022
Persija Jakarta kembali merasakan kemenangan pada lanjutan Liga 1 2021/22, setelah pada tiga pekan sebelumnya mereka terus-menerus menelan kekalahan. Pada pekan ke-31, nama Irfan Jauhari kembali tercatat sebagai pencetak gol untuk Macan Kemayoran.
Itu merupakan gol keempat Irfan musim ini setelah ia didatangkan dari Persis Solo pada putaran kedua Liga 1. Di laga kontra TIRA Persikabo, Minggu (13/3) malam WIB, Irfan dipercaya sebagai starter dan ditempatkan di posisi nomor sembilan, tempat biasa Marko Simic dipercaya.
Untuk kali ketiga Irfan bermain sebagai sebelas awal, dan hasilnya tidak mengecewakan. Ia berkontribusi satu gol dalam kemenangan telak 4-0 atas TIRA Persikabo. Potensinya menjanjikan sejak awal dipercaya oleh Persija, entah sebagai pemain pengganti sekali pun.
Gol pertama eks Bali United ini dicatatkan ketika melawan Persik Kediri pada 19 Februari, kala itu gol Irfan di ujung lagi menjadi penentu kemenangan Macan Kemayoran. Lalu go-gol lainnya hadir, seperti ketika melawan Barito Putera, dan mantan klubnya sendiri, Bali United.
Sudirman sangat percaya pada potensi Irfan -- yang sempat digadang bakal jadi striker masa depan timnas Indonesia. Irfan pernah masuk proyeksi Piala Dunia U-20 2021 yang akhirnya gagal karena pandemi virus corona. Ketika itu, Shin Tae-yong kerap memainkan Irfan sebagai striker.
"Irfan Jauhari adalah pemain yang bagus, dia bisa bermain di beberapa posisi.. Saya tahu dia pernah bermain di timnas U-19 sebagai striker," ujar Sudirman selaku pelatih Persija, selepas laga versus TIRA Persikabo.
Tidak mudah untuk membuat Irfan percaya diri dimainkan sebagai nomor sembilan. Maklum, di usianya yang masih 21 tahun, ia bersaing dengan striker asing Marko Simic, atau pemain yang lebih senior di posisi tersebut, Taufik Hidayat.
"Awalnya pada saat nanya dia untuk bermain sebagai striker dia sedikit berkata bahwa sudah lama tidak bermain sebagai striker. Tapi saya bilang kamu yakin bahwa kamu bisa karena saya melihat kamu punya potensi untuk menjadi stiker yang bagus," beber Sudirman.
"Kamu kuat, kamu punya screening bola yang bagus, sehingga saat kamu memegang bola pasti akan menarik beberapa lawan untuk menajaga kamu sehingga akan ada pemain kita yang bebas.. Alhamdulillah dia bermain bagus," tuntas Sudirman.
Bicara soal striker, memang posisi tersebut kerap disebut menjadi kebutuhan mendesak untuk timnas Indonesia. Pamor striker lokal selalu lenyap di tabel klasemen topskorer Liga 1, karena tren pemain asing yang diandalkan sebagai bomber di depan.
Persija punya kebiasaan berbeda belakangan ini, mereka berani memarkir Marko Simic semenjak dikendalikan oleh Sudirman. Taufik Hidayat beberapa kali dipercaya mengisi posisi tersebut, dan kini ada harapan baru pada Irfan yang punya potensi menjanjikan untuk bermain sebagai nomor sembilan.