Bola.net
·4 Maret 2025
Ruben Amorim Dikeroyok 4 Legenda MU: Dikatain Bapuk, Nggak Becus, sampai Aneh!

Bola.net
·4 Maret 2025
Bola.net - Manchester United tengah berada dalam tekanan besar sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih di Old Trafford. Sejumlah legenda klub, termasuk Wayne Rooney dan Gary Neville, secara terbuka mengkritik kinerja sang manajer yang dinilai belum mampu mengangkat performa tim.
Amorim, yang menggantikan Erik ten Hag pada November lalu, diharapkan bisa membangkitkan Setan Merah dari keterpurukan. Namun, kenyataannya berbeda.
Hingga kini, United masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen Premier League. Dari 24 pertandingan yang dipimpinnya, Amorim hanya mampu mengantongi 11 kemenangan. Selain itu, skema taktik 3-4-3 yang coba diterapkannya juga menuai banyak pertanyaan.
Wayne Rooney. (c) DCFC
Legenda Manchester United, Wayne Rooney, menjadi sosok terbaru yang mengkritik Amorim. Setelah tim tersingkir dari Piala FA akibat kekalahan adu penalti melawan Fulham, Rooney menilai pernyataan sang pelatih terlalu optimistis.
"Tujuan kami adalah memenangkan Premier League. Saya tahu kami kalah dalam beberapa pertandingan, tetapi target kami tetap juara dan kami akan terus maju," ujar Amorim.
Rooney pun menanggapi pernyataan tersebut dalam wawancara dengan BBC. "Saya pikir itu pernyataan yang naif. Mereka berbicara soal menjuarai Premier League, padahal posisi mereka saat ini masih sangat jauh dari itu. Prioritasnya seharusnya adalah naik ke papan atas klasemen lebih dulu," tegasnya.
2 dari 5 halaman
Gary Neville (c) AP Photo
Mantan kapten Manchester United, Gary Neville, juga tidak ketinggalan mengomentari buruknya permainan tim di bawah Amorim. Dalam laga melawan Tottenham yang berakhir dengan kekalahan 1-0, Neville secara terbuka mengkritik taktik yang diterapkan sang pelatih.
"Jarak antara dua gelandang tengah Manchester United sangat berantakan. Lihat posisi Bruno Fernandes dan Casemiro. Ini melanggar semua aturan dasar sepak bola," ujar Neville saat menjadi komentator untuk Sky Sports.
"Struktur tim ini benar-benar kacau. Ini seperti sepak bola anak-anak U-9. Amorim terlihat marah di pinggir lapangan, tapi saya tidak tahu apa yang sebenarnya dia kesalkan. Masalah terbesar adalah cara dia mengatur tim ini."
Paul Scholes saat menjadi komentator televisi sebelum laga Premier League antara Everton vs Chelsea di Goodison Park, 12 September 2015. (c) AP Photo/Jon Super
Paul Scholes juga ikut mengomentari pendekatan Amorim, khususnya dalam sesi pemanasan tim sebelum pertandingan. Dalam acara The Overlap Fan Debate, ia menyebut metode pemanasan yang diterapkan Amorim sebagai sesuatu yang tidak biasa.
"Saya perhatikan mereka melakukan latihan pola permainan sebelum pertandingan, memasang lima bek di depan gawang dan berlatih set-piece di depan para penggemar. Itu terasa aneh bagi saya," ungkap Scholes.
"Dulu, pemanasan adalah saat untuk menikmati bola, mengasah sentuhan. Sekarang semuanya terlalu berfokus pada taktik. Jujur saja, jika saya masih bermain, saya tidak yakin bisa menikmatinya."