Takafumi Akahoshi Terancam Belum Bisa Main Lawan PSIS Semarang | OneFootball

Takafumi Akahoshi Terancam Belum Bisa Main Lawan PSIS Semarang | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·30 Agustus 2019

Takafumi Akahoshi Terancam Belum Bisa Main Lawan PSIS Semarang

Gambar artikel:Takafumi Akahoshi Terancam Belum Bisa Main Lawan PSIS Semarang

Arema FC bersiap tidak bisa memainkan gelandang baru mereka, Takafumi Akahoshi pada pertandingan lanjutan Liga 1 melawan PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (30/8).

Hingga hari ini, dua syarat yang menjadi acuan pendaftaran pemain ke PT Liga Indonesia Baru yaitu KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) dan ITC (International Transfer Certificate) belum terbit.


Video OneFootball


Media Officer Arema, Sudarmaji, menjelaskan pengurusan ITC sang pemain sudah mendekati tahap akhir. Artinya pengajuan dari Arema yang dilengkapi dengan dokumen sudah direspons oleh Federasi Sepakbola Iran (FFIRI).

"Untuk ITC kami usahakan selesai sebelum pertandingan, kini tugas kami tinggal menunggu respons mereka untuk menyetujui (approve) dari dokumen yang kami ajukan. Mungkin hari Kamis dan Jumat adalah hari libur di Iran. Jadi mungkin bisa malam ini atau besok," jelas Sudarmaji.

Jika ITC mendekati selesai, lain halnya dengan urusan KITAS. Sudarmaji masih belum mengetahui perkembangan dari KITAS sang pemain yang diurusi oleh sang agen. Menurut Sudarmaji, biasanya pembuatan KITAS pemain yang benar-benar baru di Indonesia lebih memakan waktu. Apalagi urusannya bukan lembaga yang menangani sepakbola.

"Semoga ada kejutan dengan terbitnya KITAS besok, sehingga siap untuk dimainkan," tegasnya.

Sementara itu, pelatih Arema, Milomir Seslija, berharap sang pemain bisa dimainkan saat melawan PSIS. Karena sejauh ini Arema kekurangan pemain di lini tengah, setelah Hanif Sjahbandi dipanggil timnas Indonesia dan Muhammad Rafli masih sakit.

"Dia pemain yang energik, fisiknya sangat bagus. Kami berharap besok dia tersedia untuk dimainkan. Tetapi jika ada hal di luar kuasa kami seperti dokumen dan lain-lain, itu yang tidak saya ketahui," tegas Milo.(gk-48)