Stats Perform
·20 Desember 2019
Stats Perform
·20 Desember 2019
Permasalahan rasisme seolah tidak ada habisnya di sepakbola, dan itu terjadi beberapa kali di sejumlah liga besar Eropa musim ini. Eks gelandang Manchester City Yaya Toure tak lupa menyoroti itu, dengan menekankan perang terhadap perlakuan tersebut akan berlangsung sangat lama.
Menurut Toure, rasisme terjadi karena suporter dan manusia itu sendiri yang semakin bodoh, dengan ia berharap ada tindakan nyata dari FIFA guna menanggulangi permasalahan yang terus berulang ini.
“Saya sudah berbicara dengan FIFA karena ini [rasisme] adalah sesuatu yang sangat penting yang harus kita cermati,” kata Toure dikutip dari Sky Sports News.
“Saya tahu ini akan sangat sulit karena untuk memenangkan pertarungannya bakal berlangsung sangat lama.
“Suporter, orang-orang, sekarang lebih bodoh ketimbang sebelumnya.
“Tentu saja itu mengejutkan karena kita sudah di 2019. Pada 2020, 2025 kita memiliki anak-anak yang menuju dewasa - lantas apa yang akan kita lakukan?
“Kita tidak boleh terus [bersikap rasis] seperti itu.”
Beberapa pekan lalu media Italia Correire dello Sport dikritik atas headline ‘Black Friday’ yang menampilkan bek AS Roma Chris Smalling dan penyerang Inter Milan Romleu Lukaku jelang lanjutan Serie A.
Mundur ke belakang, Mario Balotelli juga menyebut orang-orang yang bersikap rasis merupakan contoh pribadi yang sempit dalam pemikiran dan dungu.