Darurat Wasit di Pegadaian Liga 2: Pengadil Asing Dinilai Sebagai Solusi Menarik | OneFootball

Darurat Wasit di Pegadaian Liga 2: Pengadil Asing Dinilai Sebagai Solusi Menarik | OneFootball

Icon: Bola.net

Bola.net

·3 marzo 2025

Darurat Wasit di Pegadaian Liga 2: Pengadil Asing Dinilai Sebagai Solusi Menarik

Immagine dell'articolo:Darurat Wasit di Pegadaian Liga 2: Pengadil Asing Dinilai Sebagai Solusi Menarik

Bola.net - Wasit masih menjadi persoalan pelik di sepak bola Indonesia, termasuk di Pegadaian Liga 2 2024/2025. Bahkan, beberapa keputusan aneh wasit membuat laga berakhir rusuh.

Misalnya yang terjadi dalam laga Deltras FC melawan Persibo Bojonegoro, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Januari 2025.


OneFootball Video


Apabila kamu ingin berinvestasi sambil memperoleh passive income pada aset yang aman meski di tengah ketidakpastian harga pasar, kamu bisa memilih Deposito Emas di Pegadaian.

Dengan Pegadaian Deposito Emas, keuntungan didapat dari kenaikan harga emas dan imbal hasil deposito dalam bentuk gram emas hingga 1% per tahun. Syarat pengajuannya mudah cukup memiliki saldo Tabungan Emas di atas 5 gram dan telah melakukan upgrade akun premium di Pegadaian Digital.

Jadi, tertarik untuk Deposito Emas? Yuk, ajukan Deposito Emas kamu melalui aplikasi Pegadaian Digital Sekarang!

Pelatih Persibo Bojonegoro, Kahudi Wahyu mengeluhkan keputusan wasit pada laga itu. Menurut Kahudi, peran wasit sangat krusial dalam keributan yang terjadi selepas laga.

Saat itu pemain Deltras FC, Amir Hamzah memang terlihat sudah ada dalam posisi offside sebelum mencetak gol ke gawang Persibo Bojonegoro. Anehnya, gol itu tetap disahkan oleh wasit.

"Yang memicu itu simpel, keputusan dari wasit. Kalau keputusannya dia tidak menentukan gol, mana mungkin pemain Deltras ngejar. Wong dia menang kok posisinya. Terus pada saat kami dipanggil untuk menyelesaikan itu, kami datang masuk ke dalam menunggu 20 menit," ujar Kahudi Wahyu.

"Wasit tidak mau melanjutkan, kami masuk ke dalam karena persepsi kita 1-1, anak-anak melakukan selebrasi itu dikejar sama pemain Deltras, manajer dan ofisial. Berarti mereka mikirnya skor 1-1. Kalau enggak 1-1 ngapain mereka ngejar. Kalau menang ngapain mereka ngejar. Ini logika sederhana," imbuh Kahudi.

Visualizza l' imprint del creator