Local Pride! Legenda Liverpool Ini Protes Keputusan Inggris Rekrut Tuchel | OneFootball

Bola.net - Legenda Liverpool Jamie Carragher memprotes keputusan Timnas Inggris untuk mengangkat Thomas Tuchel sebagai pelatihnya.

Timnas Inggris sebelumnya berpisah dengan Gareth Southgate. Ia cabut dari skuad The Three Lions pasca Euro 2024.

Inggris kemudian menunjuk Tuchel sebagai pengganti permanen Southgate. Ia resmi diumumkan sebagai bos Inggris pada Rabu (16/10/2024).

Tuchel belum langsung menukangi Inggris. Ia baru akan melatih per 1 Januari 2025.

Carragher Protes Keputusan Inggris

Jamie Carragher (c) AFP

Keputusan Timnas inggris ini mendapat sambutan hangat dari fans The Three Lions. Namun tidak dari Jamie Carragher.

Legenda Liverpool ini mengatakan Inggris mestinya tak menunjuk Tuchel yang berasal dari Jerman. Menurutnya The Three Lions mestinya dilatih oleh orang lokal saja.

"Inti dari sepak bola internasional adalah bahwa yang terbaik adalah Anda melawan yang terbaik dari mereka," ujar Carragher pada Sky Sport News.

"Banyak sekali kerja keras yang telah dilakukan untuk menghasilkan pemain-pemain ini, dengan St. George's Park, rasanya tidak tepat bagi saya bahwa kami memiliki pelatih asing. Saya rasa Italia tidak seharusnya, saya rasa Jerman tidak seharusnya, saya rasa Prancis tidak seharusnya," tegasnya.

2 dari 4 halaman

Komentar Gary Neville

Thomas Tuchel mencium trofi Liga Champions 2020/2021 saat melatih Chelsea. (c) Susana Vera/Pool via AP

Keputusan Inggris merekrut Thomas Tuchel dikomentari oleh legenda Manchester United, Gary Neville. Ia mengisyaratkan mendukung penunjukan Tuchel.

"Kita sedang berada dalam masa sulit terkait perkembangan pelatih asal Inggris. Di Eropa, pelatih Inggris termasuk yang paling kurang dihargai di antara negara-negara besar dalam hal kepemimpinan tim sepak bola," tutur Neville.

"Pelatih dari Spanyol, Jerman, Italia, dan Portugal dikenal karena gaya permainan serta filosofi mereka. Sementara kita sebagai bangsa Inggris belum memiliki identitas yang jelas," serunya.

"Kita belum berhasil membangun gaya permainan yang khas, dan belum ada pelatih yang menciptakan filosofi unik yang benar-benar mewakili kita," ycap Neville.